Photo: H. Akmal disambut warga eks tambak Udang Batui di Bandara Luwuk (Reza Fauzi)
"Bahwa kalah ataupun menang, saya telah melalukan hal yang benar, yaitu tetap bersama - sama warga hingga akhir." Ungkapnya pada warga.
Utustoria.com, Banggai – Sengketa lahan warga eks tambak udang Batui yang belakangan terakhir menjadi perhatian banyak pihak membuat anggota legislatif DPRD Kabupaten Banggai turun gunung.
H. Akmal, Aleg muda dari Fraksi PAN ini langsung turut serta mendampingi warga yang lahannya bersengketa. Sejak tanggal 24 Februari 2023 pekan lalu, dirinya sudah bersama – sama warga eks tambak udang Batui yang sedang mencari keadilan di Ibu Kota Jakarta.
Saat dikonfirmasi keberadaannya di Jakarta oleh awak media, dirinya mengaku bahwa memang semata – mata ia berada di Jakarta hanya untuk agenda pendampingan warga yang diduga tanahnya dirampas oleh perusahaan PT Matra Arona Banggai.
Bersama dengan warga dan sejumlah perwakilan lainnya yang juga mendampingi warga. H. Akmal mengunjungi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia pada tanggal 1 Maret 2023, dalam kesempatan itu mereka diterima secara langsung oleh deputi II KSP, Abetnego Tarigan.
Dalam audensi dengan deputi II KSP, H. Akmal meminta dukungan pada KSP dalam hal penyelesaian konflik antara warga dengan perusahaan. Dirinya juga meminta agar KSP dapat melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian agar tindakan kriminalisasi dan intimidasi pada warga yang memperjuangkan hak atas tanahnya dapat dihentikan.
“Kami meminta dukungan KSP dalam penyelesaian kasus ini, kami juga minta agar KSP dapat membantu menghentikan tindakan kriminalisasi dan intimidasi Polisi pada warga yang berjuang atas tanah dan hak.” Ujar H. Akmal di hadapan Deputi II KSP, Abetnego Tarigan.
Tidak hanya itu, pada tanggal 2 Maret 2023, H. Akmal ikut mendampingi warga eks tambak udang Batui mengunjungi Mabes Polri untuk melaporkan kasus warga yang diduga mengalami tindakan represif dari aparat kepolisian.
Selain melapor di Mabes Polri, pada 3 Maret 2023, H. Akmal ikut mendampingi warga melakukan aduan di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Republik Indonesia.
Dalam audiensi tatap muka dengan komisioner LPSK, Susilaningtias, warga diminta untuk memberikan waktu kepada LPSK untuk melakukan pendalaman kasus selama 30 hari kerja.
Dikesempatan itu juga H. Akmal meminta agar pemenuhan hak saksi maupun korban dari warga eks tambak udang di Batui ini dapat dilindungi dan dipenuhi secara utuh.
Baca juga: Diduga Represif, Warga Eks Tambak Udang Batui Adukan Aparat Pada LPSK RI
“Jangan ada sedikitpun hak dari warga yang dirampas dengan cara atau proses yang tidak sesuai dengan kontitusi yang berlaku di Negara kita, itu sebabnya kami meminta agar kiranya LPSK dapat membantu kami dalam keterkaitannya dengan hal itu.” Ujarnya sebagai keterwakilan warga.
Setelah hampir kurang lebih seminggu di Jakarta mendampingi warga, H. Akmal yang baru saja tiba di Luwuk pada 5 Maret 2023, pagi tadi di Bandara Syukron Aminudin Amir disambut dengan isak tangis oleh beberapa keluarga korban dari dugaan perampasan lahan.
Sambil memeluk beberapa warga, H. Akmal meminta agar warga tetap bersabar dan tidak berputus asa untuk berjuang menempuh semua proses. Ia juga berjanji akan tetap bersama – sama warga, sehingga apapun hasilnya nanti ia bersama warga telah melakukan perjuangan dengan sebenar – benarnya.
“Bahwa kalah ataupun menang, saya telah melalukan hal yang benar, yaitu tetap bersama – sama warga hingga akhir.” Ungkapnya pada warga. (Red)
