Photo: Ilustrasi (Abdy Gunawan)
Pria di Bulan Karya : Abdy Gunawan Pria di bulan? gagasan klasik di tahun-tahun silam, melukiskan sebuah misteri dalam bayang-bayang sosok di dunia tanpa penghuni. Manusia terbiasa percaya pada kepastian, menghakimi apapun yang dilewatkan sains, tak enggan menyamai imaji dengan kesia-siaan. Lalu apa salahnya jika aku mengatakan ada seorang pria di bulan? sinar purnama tidak hadir begitu saja, ada makhluk merindu dari atas sana, tersenyum di sepinya malam, bersama bisik dan rintih hewan-hewan yang iri akan otoritas manusia. Gunung yang menjulang dan kawah yang membentang? khayalan manusia memang sebatas buku pelajaran, tidakkah kalian rasakan panggilannya yang menggetarkan jiwa, apakah telinga terlalu tuli hingga sapaannya diabaikan? rembulan bukan rumah tanpa tuan, ada pria di sana yang mencari rekan bercanda. Neil amstrong? Ia hanya tamu tak diundang, dengan segala kebohongan yang didewakan teori. Yah mungkin kebetulan semata, akal ini hanya mampu mendapati corak seorang pria, tanpa bisa kurangkul dan kujabat, lalu menyerah pada kantuk yang sedari tadi memeluk. Pria di bulan? terlalu berlebihan, besok saja kita bayangkan kembali di mana tuhan bertahta. Luwuk, 10 Januari 2023
