
Photo: Istimewa
Utustoria.com, Banggai — Suasana semangat dan kebersamaan menyelimuti kegiatan panen bersama yang digelar di Desa Karanganyar, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai. Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal.
Acara panen yang diinisiasi oleh Kelompok Tani Mujur ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banggai, PKK Desa Karanganyar, serta mendapat dukungan aktif dari JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) — perusahaan hulu migas yang beroperasi di Kabupaten Banggai di bawah pengawasan SKK Migas.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Ekonomi, Amin Jumail; Sekretaris Dinas Ketapang, Sri Wahyuni; Kepala Desa Karanganyar, Jaenudin; perwakilan PKK; dan perwakilan JOB Tomori, Atma Agus Hermawan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karanganyar menyampaikan apresiasi atas kontribusi JOB Tomori yang telah turut mendorong inisiatif pertanian masyarakat desa. Ia mengakui bahwa hasil panen tahun ini, seperti kacang tanah, masih menghadapi tantangan — hanya menghasilkan 8 kg dari setiap 1 kg bibit yang ditanam akibat curah hujan tinggi. Meski demikian, semangat dan ketekunan petani tetap terjaga, ditandai dengan upaya pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah untuk menanam cabai dan terong.
Perwakilan JOB Tomori, Atma Agus Hermawan, mengapresiasi kerja sama dan dedikasi semua pihak dalam program ini. Ia menekankan pentingnya dokumentasi atas hasil panen dan kendala yang dihadapi sebagai bahan evaluasi menuju pertanian yang lebih baik. Dalam kesempatan tersebut, Atma juga memperkenalkan inisiatif rumah kompos yang sedang dikembangkan oleh JOB Tomori untuk memanfaatkan limbah ternak secara produktif, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan di desa.
Sebelumnya, Kelompok Tani Mujur juga berhasil memanen tomat sebanyak 50 kg dengan harga jual Rp15.000/kg. Keuntungan dari hasil tersebut diputar kembali untuk membeli bibit baru, menciptakan siklus ekonomi lokal yang mandiri dan produktif.
Staf Ahli Bupati, Amin Jumail, turut memberikan apresiasi terhadap kemitraan antara JOB Tomori dan Dinas Ketapang yang dinilainya mampu memperkuat kemandirian pangan masyarakat. Ia juga mengusulkan pengembangan budidaya maggot sebagai sumber pakan alternatif dan peluang ekonomi baru bagi warga, serta mendorong desa meningkatkan kesiapan menghadapi inflasi pangan melalui program-program seperti MBG (Mari Berkebun Guna Pangan).
Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Ketapang, Sri Wahyuni, menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini terus berlanjut secara berkesinambungan. Ia mendorong adanya program kunjungan belajar ke wilayah pertanian unggulan seperti Kabupaten Enrekang, guna meningkatkan kapasitas petani lokal, khususnya dalam mengelola komoditas strategis seperti cabai.
Kegiatan panen bersama ini tidak sekadar menjadi perayaan hasil pertanian, namun juga menjadi forum pembelajaran dan pertukaran pengalaman antar pemangku kepentingan. Kolaborasi yang terbangun antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan seperti JOB Tomori menjadi fondasi penting dalam membangun ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan di Kabupaten Banggai. (Red)





