Photo: Flyer Pertandingan dan Korban Pemukulan pada laga semifinal Senoro FC Vs Bonebae FC
Utustoria.com, Banggai – Bupati Cup 2023, di lapangan Karang Anyar, Kecamatan Moilong kini telah memasuki babak Final dengan mempertemukan Senoro FC (Batui Selatan) Vs West Guardian (Toili Barat). Meski telah ada dua tim kandidat juara yang akan berlaga di partai Final, polemik kepemimpinan wasit pada laga semi final masih terus menjadi perbincangan di kalangan official tim, pendukung dan para pengamat sepak bola yang sejak awal mengikut jalannya pertandingan di Bupati Cup 2023 ini.
Polemik kepemimpinan wasit ini terjadi dalam laga Semi Final antara Senoro FC Vs Bonebae FC pada tanggal 26 Juni 2023, wasit yang saat itu dipercaya untuk memimpin pertandingan adalah Arfandi Abdullah, wasit berlisensi dari Kabupaten Banggai.
Pertandingan yang sejak peluit babak pertama berbunyi telah berlangsung dengan tempo cepat dan penuh tekanan itu menyebabkan pemain dari kedua tim sering terlibat benturan keras. Meski begitu babak pertama kedua tim mampu bertahan tanpa kebobolan dengan skor 0-0. Memasuki babak kedua, senoro FC tampil lebih agresif berkali – kali kiper Bonebae FC dibuat repot oleh barisan striker Senoro FC.
Sangat disayangkan, tindakan wasit dinilai berpihak dan tidak tegas dalam laga itu, Manajer Bonebae FC, Nurfalak Hi Makka, mengungkapkan kecewa dengan beberapa keputusan wasit yang cenderung berpihak pada tim lawan.
Menurutnya, Bonebae FC mestinya mendapat tembakan pinalti saat bola sempat menyentuh tangan dari pemain belakang Senoro FC, namun wasit tidak meniup peluit pelanggaran. Bahkan yang paling fatal menurut Manajer Bonebae FC, bahwa pemain Senoro FC sempat melakukan pelanggaran keras dari arah belakang sekaligus ikut melayangkan pukulan pada dua pemain Bonebae FC yang bernama Odi dengan nomor punggung 12 dan Koko dengan nomor punggung 8, namun wasit tidak mengeluarkan kartu merah, melainkan hanya memberi kartu kuning kepada Rizman pemain dengan nomor punggung 77 dari Senoro FC.
“Jelas kami kecewa dengan keputusan wasit, tapi apapun yang menjadi hasil pertandingan mau tidak mau tetap harus kami terima, sekarang banyak pihak telah tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan saat itu.” Ungkap Nurfalak.
Hasil pertandingan dalam laga itu 2-0 dengan kemenangan untuk Senoro FC.
Tidak hanya dari pihak manajer tim, dari kalangan para pemainpun banyak yang menyayangkan tindakan wasit Arfandi.
“Padahal kejadian itu sangat jelas disaksikan oleh wasit, tapi parahnya wasit seolah – olah menganggap pemukulan itu hal yang biasa dengan hanya mengeluarkan kartu kuning.” Ujar salah satu pemain Bonebae FC. (Red)