
Photo: Ilustrasi Pramuka (Tribunnews.com)
Utustoria.com, Banggai. Polemik yang terjadi di Kemah Prestasi, Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili masih terus berlanjut. Banyaknya pungutan biaya yang dibebankan kepada peserta akhirnya memaksa Kwartir Cabang (Kwarcab) Banggai Laut harus pulang dan mundur sebagai peserta.
Kwarcab Banggai Laut yang terhitung sudah berada di lokasi sejak 7 agustus dengan jumlah total peserta maupun pendamping ada 25 orang semuanya pulang pada hari ini (09/8). Hal ini dikonfirmasi kepada salasatu pendamping yang membenarkan kabar kepulangan mereka.
Hermawan, selaku pendamping mengakui bahwa mereka tidak bisa lagi bertahan terlalu lama di lokasi perkemahan karena situasi yang mereka anggap tidak kondusif. Selain pungutan biaya air bersih untuk keperluan MCK, Hermawan juga meresahkan tingkat keamanan peserta yang lemah. Menurutnya selama 2 hari mereka berada di lokasi kegiatan, panitia tidak membatasi jam pengunjung, sehingga akses keluar masuk tenda oleh orang – orang yang dinilai asing sangat leluasa.
Ironinya, Kwarcab Kabupaten Banggai Laut, mengakui kalau mereka harus mengeluarkan biaya untuk keperluan Ibadah. Hal tersebut di ungkapkan oleh Hermawan dalam wawancara dengan awak media.
“Kami tidak bisa bertahan lama dengan situasi yang serba berbayar, bahkan untuk beribadah kami dimintai tarif dua ribu rupiah untuk mengambil air wudhu.” Ungkap Hermawan, seraya memberi keterangan lokasi tempat Ibadah yang menurut mereka tidak jauh dari lapangan posko induk.
Pihak Kwarcab Kabupaten Banggai Laut juga mengakui bahwa mereka sudah pamit kepada pihak panitia penyelenggara terkait mundurnya mereka sebagai peserta.
Diketahui, kehadiran Kwarcab Kabupaten Banggai Laut di lokasi perkemahan peserta dengan status undangan yang dalam juknisnya akan dilibatkan dalam perlombaan. (Red)
Mending tidak usah mengundang tamu, jika hal seperti ini terjadi. Saya sebagai orang banggai jadi malu kepada kabupaten tetangga. Apalagi masalah ibadah.