Photo: Rifat Hakim, Ketua Umum GMNI Banggai
Utustoria.com, Banggai. Polemik yang bermunculan dari adanya kegiatan kemah prestasi di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili akhirnya mendapat tanggapan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ada di Kabupaten Banggai.
Melalui ketua umumnya, Rifat Hakim, GMNI Banggai berpesan kepada semua pihak yang terlibat dalam kontroversi tata kelola kegiatan kemah prestasi tersebut untuk lebih berhati – hati dalam merespon atau bereaksi, apalagi jika berkaitan dengan ruang publik.
Menurutnya, Pro dan kontra dalam sebuah kegiatan besar yang melibatkan orang banyak adalah hal yang biasa terjadi. Tapi, sangat disayangkan jika pro dan kontra yang ada harus bergeser pada isu – isu sensitif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
“Saya menyaksikan banyaknya warga yang bereaksi atas kegiatan kemah prestasi. Pro kontra itu biasa. Tapi tolong hidup berbangsa dan bernegara agar tetap di jaga.” Ujar Ketua Umum GMNI.
Ketua Umum Organisasi Mahasiswa yang berwatak Nasionalis ini menekankan bahwa media sosial merupakan sarana paling ampuh dalam penyebar – luasan informasi, tapi juga paling rapuh dalam hal pertanggung jawaban informasinya. Untuk itu, dirinya berpesan kepada warga apabila menemukan akun – akun media sosial yang menulis status dengan menyebutkan nama wilayah tempat diselenggarakannya kegiatan lalu dengan sengaja menyudutkan hingga mengadu domba agar tidak perlu ditanggapi berlebihan.
Menurutnya akun – akun media sosial seperti itu memang sengaja untuk memprovokasi agar situasi lebih keruh.
“Mereka sengaja membuat situasi lebih keruh, masing – masing dari mereka tentu memiliki kepentingan yang berbeda, jangan sampai kita terpancing.” Tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, kontroversi yang terjadi adalah tantangan sekaligus tanggung jawab besar pihak panitia pelaksana. Ia menghimbau kepada panitia agar tetap menjadikan kerukunan warga sebagai prioritas utama dalam berkegiatan. Untuk itu, dirinya meminta agar kegiatan tersebut semaksimal mungkin dapat dijalankan secara baik, aman dan tentram, dengan segera mencari solusi atas beberapa persoalan urgen yang sudah ramai dibicarakan, seperti misalnya pungutan biaya MCK.
“Bagaimanapun kegiatan itu berkaitan dengan masyarakat umum. Saya akan coba berkordinasi dengan pihak panitia, khusunya yang ada ditingkat kabupaten. Kami dari GMNI akan dengan keras mengutuk setiap peristiwa di kabupaten Banggai ini, jika harus mencederai nilai – nilai kebhinekaan.” Tutupnya saat menyampaikan pesan – pesannya pada media ini. (Red)