Ironi Toili: Disebut Daerah Industri, Warganya Justru Jadi Buruh di Morowali - Utustoria Ironi Toili: Disebut Daerah Industri, Warganya Justru Jadi Buruh di Morowali - Utustoria

Ironi Toili: Disebut Daerah Industri, Warganya Justru Jadi Buruh di Morowali

441
Spread the love

Photo: Kapal Penyebrangan Morowali

Utustoria.com, Banggai- Disebut-sebut sebagai daerah industri, warga Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai justru harus keluar daerah mencari pekerjaan.

Kesaksian warga mengonfirmasi banyak buruh di Kabupaten Morowali yang datang dari Kabupaten Banggai, khususnya Toili.

“Anak saya, dan ponakan saya, cari kerjanya di Morowali, karena sedikit perusahaan yang bisa mempekerjakan banyak orang di Toili. Ada beberapa perusahaan di sini, itupun terbatas merekrut tenaga kerja,” ungkap seorang warga Desa Marga Kencana, Kecamatan Toili yang enggan disebut pada Senin, 24 Maret 2025.

Ia mengaku, perusahaan yang banyak merekrut bukan dari industri migas yang selama ini dibanggakan.

“Kalau yang paling banyak merekrut tenaga kerja perusahaanya pak Murad (KLS), ada ribuan orang yang dipekerjakan di situ,” tuturnya.

Iapun merasa bersyukur, meskipun bekerja di luar daerah, anaknya masih dapat berkomunikasi secara intens, untuk sekadar memberikan kabar tentang pekerjaannya di Morowali.

“Kami selaku orang tua tidak khawatir, karena jarak Toili dengan Morowali cukup dekat, mudah dijangkau,” terangnya.

Dari Toili, biasanya tenaga kerja menyeberang ke Kolonodale melalui Pelabuhan Feri Siliti, lalu melanjutkan perjalanan sekitar 3 jam ke Bahodopi yang menjadi pusat industri.

Tak cuma di Marga Kencana, seorang warga di Desa Tirtasari, Kecamatan Toili mengakui kondisi Toili saat ini diperhadapkan dengan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan.

Para sarjana muda hanya memiliki sedikit pilihan, yakni ke Morowali atau menjadi pekerja non skill.

Padahal, mereka mengejar pendidikan strata 1 sampai ke Pulau Jawa. Harapannya, setelah kembali mendapat pekerjaan layak.

“Terus terang saja, saya punya adik sudah coba melamar pekerjaan di perusahaan migas, kebetulan basic keilmuannya sesuai. Dia lulusan perguruan tinggi di Jawa, namun tidak juga diterima. Searang ia saya ajak bekerja sebagai buruh bangunan,” tuturnya.

Iapun berharap ke depan, lapangan pekerjaan di Kecamatan Toili, semakin banyak, sehingga anak-anak muda di Kecamatan Toili dapat direkrut, dan tidak perlu mencari pekerjaan di luar daerah seperti Morowali.

Sebelumnya, ribuan warga Kabupaten Banggai harus mengadu nasib di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

Warga Kabupaten Banggai bekerja pada berbagai bidang di industri nikel di Morowali dan Morut, mulai dari bagian furnace sampai infrastruktur.

Di kawasan Bahodopi, Kabupaten Morowali saja, warga Banggai yang menjadi buruh sekitar 400 orang.

Itu terlihat dari grup WhatsApp yang dibuat para pekerja asal Kabupaten Banggai. Dalam grup yang dilihat Sangalu.com, mereka rutin membagikan informasi.

Kalau saya di bagian melukis,” kata seorang pekerja dikutip dari Sangalu.com di atas kapal feri pada Januari 2025 lalu. (Red)