Si Montok Dari JOB Tomori Bantu Warga Perangi Covid - 19 - Utustoria Si Montok Dari JOB Tomori Bantu Warga Perangi Covid - 19 - Utustoria

Si Montok Dari JOB Tomori Bantu Warga Perangi Covid – 19

995
Spread the love

Photo: Ibu – Ibu Kelompok Binaan JOB Tomori sedang dalam proses pembuatan Si Montok

Utustoria.com, Banggai. Wabah Corona Virus Desiase (Covid-19) yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 lalu dan telah berdampak pada segala sektor kehidupan masyarakat, utamanya sektor ekonomi.

Terkesan dilematis, upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut dengan membatasi mobilitas masyarakat untuk beraktifitas di luar rumah, ternyata memunculkan persoalan baru, yakni terganggunya sistem perekonomian masyarakat.

Agar tetap produktif, sehat, dan tentunya dapat membantu meminimalisir penyebaran virus, beberapa kelompok ibu – ibu di Batui Selatan membuat sebuah terobosan baru.

Bermodal pengetahuan dan pengalaman yang diberikan Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) kepada puluhan kelompok herbal, yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga, pada akhirnya telah berhasil mendorong beberapa kelompok binaan tersebut untuk melakukan inovasi baru, dengan memproduksi disinfektan yang terbuat dari bahan alami.

Produk yang telah diciptakan dari upaya dan kreatifitas para ibu – ibu yang ada dalam wilayah binaan JOB Tomori itu di beri nama Simontok, yang merupakan akronim dari Siri Lemon Tanpa Bahan Kimia.

“Semangat awal kami memproduksi simontok ini adalah bagaimana membantu sesama masyarakat untuk menangkal penyebaran virus korona, berbekal pengetahuan tentang produk herbal yang telah diberikan JOB Tomori, karena diawal pandemi terjadi kelangkaan handsanitizer dan disinfektan dipasaran yang membuat harganya juga ikut naik tinggi,” ungkap Marinah, Ketua Kelompok Cahaya Berkah mitra binaan JOB Tomori.

Untuk memproduksi Simontok sambung Santi, Ketua Kelompok Navu Pakuli, yang juga kelompok binaan JOB Tomori, bahan yang dibutuhkan cukup sederhana, terdiri dari daun sirih, air perasan lemon nipis dan air.

Daun sirih yang sudah di iris tipis-tipis, lalu siram dengan air panas kemudian di campur dengan air perasan lemon nipis. Campuran tersebut di kukus selama kurang lebih 30 menit, lalu didinginkan serta di saring.

Untuk lebih memastikan produk yang dihasilkan ini aman untuk digunakan, kata Agus Sudaryanto, Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori, maka melalui kemitraan dengan perusahaan, produk simontok ini telah dilakukan uji labolatorium pada PT. Sucofindo pada 13 Juli 2020 guna memastikan kandungan yang dihasilkan dari olahan produk alami tersebut.

“Hasil uji laboratorium menunjukan bahwa produk Simontok aman dan layak dijadikan antiseptic/disinpektan, bahkan aman digunakan sebagai handsanitizer,” jelas Agus Sudaryanto.

Atas hasil inovasi tersebut, Camat Batui Selatan, I Made Brata, memberikan apresiasinya karena produk Simontok sangat bermanfaat bagi masyarakat ditengah badai pandemic covid-19.

Pemerintah kecamatan ungkap dia, sangat berterimakasih atas sumbangsih yang telah diberikan management JOB Tomori kepada masyarakat, sehingga pemerintah kecamatan Batui Selatan siap memberikan dukungan penuh, demi kelancaran kegiatan operasi produksi perusahaan.

“Kami sangat berterimakasih kepada JOB Tomori yang telah berkontribusi kepada masyarakat kabupaten Banggai pada umumnya dan khususnya kepada masyarakat Kecamatan Batui Selatan, semoga apa yang sudah di perbuat selama ini terus di tingkatkan, apalagi dalam kondisi pandemic saat ini, JOB Tomori tetap peduli dengan masyarakat,” pungkasnya.

Hal senada juga di sampaikan Kepala Sekolah SMA N 1 Batui, Hj. Faika Alsan, S.Pd, MM, saat digelar program Tomori Mengajar untuk memberikan pelatihan sekaligus praktek cara membuat disinpektan herbal. “Ditengah situasi pandemi saat ini, langkah JOB Tomori bersama kelompok herbal binaan memberikan pelatihan cara pembuatan disinpektan kepada dewan guru dan para siswa sangat tepat, sehingga kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada JOB Tomori atas kontribusinya kepada masyarakat,” tutupnya. (Red)