Sungai Tercemar, PT. Kurnia Luwuk Sejati Patut Dicurigai

Photo: Pintu Gerbang Pabrik Kelapa Sawit PT. Kurnia Luwuk Sejati

Utustoria.com, Banggai. “Apakah kualitas air di aliran sungai dari Pabrik PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) tidak tercemar limbah pabrik?”
Aliran sungai besar yang berdekatan dengan pabrik PT. Kurnia Luwuk Sejati (KLS) patut diragukan kualitasnya. Tidak terbukanya informasi publik terkait penelitian perusahaan tentang kualitas air sungaipun patut dicurigai. Pasalnya sungai besar ini mengalir dan melewati penduduk sekitar yang kesehariannya menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) adalah unsur dari limbah sawit yang jika limbah tersebut dibuang langsung ke perairan, maka dapat mencemari lingkungan karena dapat menimbulkan kekeruhan dan akan menghasilkan bau yang tajam sehingga dapat merusak ekosistem perairan, dikarenakan proses penguraiannya yang lama dan cenderung akan mengkonsumsi oksigen terlarut dalam jumlah yang banyak.

Bukan hanya ekosistem peraiaran, dampak bagi manusia yang akan ditimbulkan akan lebih fatal apabila air sungai besar ini dikonsumsi dengan waktu yang panjang.

Dibulan ramadhan kemarin beberapa warga menginformasikan bahwa air dibantaran sungai berubah warna menjadi hitam pekat. hal ini bukan karna terjadinya hujan dengan intensitas tinggi diwilayah hulu. Disinyalir air hitam pekat ini dari kebocoran kolam penampungan limbah yang mengarah kebibir sungai dan mempengaruhi sungai secara keseluruhan.

Warga swakarsa, dibantaran sungai besar juga sempat menyaksikan fenomena air sungai besar itu berubah warna. Rahmat, salah seoarang warga yang dimintai keterangan membenarkan kejadian itu.
“Airnya jadi buthek(keruh) hitam dan berbau, mirip ada minyak-minyaknya begitu” jelas Rahmat.
“ikan-ikan disungai juga keliatan mabuk muncul gitu, gak berani ambil karena airnya beda” tambahnya.

Perlu adanya tindakan penelitian mengenai kualitas air agar bisa diketahui oleh publik, terutama masyarakat yang berada disekitaran sungai besar tersebut. Penelitian kualitas meliputi parameter fisika, parameter kimia dan parameter mikrobiologi. Dengan adanya penelitian kualitas air ini akan menghasilkan kesimpulan keberadaan perusahan dan perhatiannya terhadap masayrakat sekitar.

Jika hal ini terbukti, dan kualitas air sungai tercemar, maka perusahaan yang sudah beroprasi puluhan tahun itu patut dipertanyakan kelayakan operasinya. Karena dampak limbah sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Pencemaran dihulu sungai akan menimbulkan biaya sosial dihilir (extematily effect) dan pelestarian di hulu memberikan manfaat di hilir. (To)