Pecah Telur, Warga Moilong Masih Berkeliaran - Utustoria Pecah Telur, Warga Moilong Masih Berkeliaran - Utustoria
Ilustrasi google

Pecah Telur, Warga Moilong Masih Berkeliaran

916
Spread the love

Utustoria.com, Moilong. Kamis, 21 Mei 2020 berdasarkan reales dari Juri bicara Tim Gugus Tugas Kab. Banggai. Bahwa hari ini Banggai ketambahan 1 orang Positif Corona menjadi 4 orang, berasal dari desa Minakarya, Kecamatan Moilong.

Pasien Positif corona ini adalah yang paling pertama di kecamatan Moilong seperti istilah yang sering disematkan warga pada wilayah yang baru positif terjangkit “Pecah Telor”, harusnya masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dalam kehidupan sehari Hari dengan menjalankan Protokolar kesehatan karena Moilong sudah dalam kategori Zona merah.

Namun menjelang Hari Raya Idul fitri, masih banyak warga yang terlihat lalulalang berkunjung ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dalam menyambut Hari Raya tanpa mengkhawatirkan kondisi lingkungan dan kesehatan di tengah Pandemi COVID-19 ini.

Tojin, Salah satu pengunjung pasar unit 2, di kecamatan moilong saat di tanya oleh awak media bertutur, bahwa mereka tetap antusias dalam menyambut Hari Raya Karena baginya ini adalah Hari kemenangan. “Kami tetap akan Berhari Raya, sebab bagaimanapun juga ini adalah hari kemenangan, insyallah korona akan kita kalahkan” ungkapnya

Sementara itu situasi berbeda yang di gambarkan oleh Lhia salah seorang Masyarakat Kecamatan Moilong, dirinya sudah hampir 2 bulan mengikuti anjuran pemerintah dengan tidak keluar rumah dan mengikuti protokol kesehatan yang sudah disampaikan dinas terkait.

Menurut Lhia, apa yang sudah ia lakukan tersebut akan percuma dan tidak berdampak apa-apa jika masyarakat yang lain masih kurang kesadaran dalam melawan Covid-19, dirinya mengatakan bahwa Dalam memutus mata rantai penyebaran COVID 19  adalah tugas semua pihak untuk bisa menahan diri untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Ia juga menambahkan bahwa yang terpenting adalah peran Pemerintah daerah yang sudah dimandatkan oleh Negara.

“Pemerintah daerah harus memiliki terobosan dalam menentukan langkah strategis untuk pemutusan Mata rantai COVID 19, sebab sepenuhnya Negara sudah memberikan wewenang pada masing-masing daerah untuk dapat dengan tanggap menangani pandemi ini” Imbuhnya dengan nada cemas. (Phi)