SKK Migas Kalsul Bahas Kelancaran Proyek Hulu Migas dengan Kemenhub - Utustoria SKK Migas Kalsul Bahas Kelancaran Proyek Hulu Migas dengan Kemenhub - Utustoria

SKK Migas Kalsul Bahas Kelancaran Proyek Hulu Migas dengan Kemenhub

114
Spread the love

Photo: SKK Migas Bersama KKKS Lakukan Kunjungan Kerja ke Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI

Utustoria.com, Jakarta – Dalam upaya memastikan kelancaran operasi hulu migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kalsul melaksanakan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI. Kunjungan ini diterima oleh Dirjen Hubla, Dr Capt Antoni Arif Priadi M.Sc, yang didampingi oleh Direktur Lalu Lintas dan Perhubungan Laut, Dr Hartanto MH. M Mar. E.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan update mengenai beberapa proyek hulu migas yang sedang berlangsung, khususnya yang tergolong sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek cepat di perairan Kalsul. Selain itu, dibahas pula operasional terkait Terminal Khusus (TUKS) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TERSUS) yang melibatkan pelayanan melalui sistem inaportnet.

Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Idris, menjelaskan bahwa salah satu proyek besar di wilayah ini adalah proyek ENI Indonesia di Blok North Ganal, yang akan melibatkan penggelaran pipa sepanjang 100 km dari Floating Production, Storage and Offloading (FPSO) menuju Onshore Receiving Facility (ORF) di Tanjung Santan, Kutai Kartanegara. Selain itu, dibutuhkan koordinasi terkait proyek lain yang bersinggungan dengan industri lain di perairan.

Di Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam juga tengah mengembangkan Lapangan Tunu melalui pengeboran di Sumur Tunaka 1X. Proyek ini berlangsung di area yang tumpang tindih dengan konsesi “ship-to-ship” transfer, yang dikelola oleh pihak swasta. Di Sulawesi Tengah, JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi tengah menggarap proyek South Senoro yang ditargetkan onstream pada Oktober 2025, dengan pemasangan pipa near shore sepanjang 3,6 km. Proses penyelesaian teknis proyek ini memerlukan sinergi dengan Otoritas Perhubungan Laut.

“Diperlukan kerja sama yang selaras antara kegiatan hulu migas dan industri lain yang menggunakan ruang laut agar kepentingan ekonomi dan energi nasional tetap terjaga,” jelas Azhari.

Dirjen Hubla, Dr Capt Antoni Arif Priadi, menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap rencana proyek-proyek strategis tersebut. Menurutnya, koordinasi yang kuat antara SKK Migas, KKKS, dan Kementerian Perhubungan sangat penting untuk memastikan bahwa semua program dapat berjalan sesuai rencana dan mendukung ketahanan energi nasional.

SKK Migas dan KKKS bersama Ditjen Migas sepakat untuk melanjutkan diskusi lebih teknis melalui Forum Kemaritiman Hulu Migas. Forum ini akan membahas dukungan dan kerja sama yang diperlukan untuk mendukung proyek-proyek strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi migas Indonesia dan mengurangi subsidi energi.

Dukungan yang kuat dari berbagai pihak dianggap sangat penting di tengah meningkatnya permintaan energi dan transisi energi yang sedang berlangsung. Kolaborasi yang terjalin erat ini diharapkan mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam pengembangan industri hulu migas di Indonesia.

Dengan ini, diharapkan proyek-proyek hulu migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi dapat berjalan lancar, tepat waktu, serta memberikan dampak positif bagi ketahanan energi nasional. (Red)