Photo: Ilustrasi Photo Ust Abd Somad – Hj. Sulianti Murad
Utustoria.com, Banggai – Dalam kunjungannya menggelar safari dakwah di Luwuk Kabupaten Banggai, penceramah kondang Ustad Abdul Somad (UAS), menyempatkan diri mengunjungi Pondok Pesantren Al Murad, di Bukit Keles, Kamis (22/8/2024).
Bersama Calon Gubernur Sulteng Ahmad Ali dan Rombongan, UAS disambut pemilik Yayasan Al Murad, Hj.Sulianti Murad.
Di momen itu, sang penceramah kondang pakar ilmu hadis dan fikih itu berdialog dengan jamaah masjid Ponpes Al Murad.
Sejumlah pertanyaan pun dilontarkan para jamaah. Salah satu pertanyaan seputar kepemimpinan perempuan dalam pendekatan agama.
“Ijtihad para ulama, membolehkan perempuan menjadi pemimpin di era modern, karena kekuasaannya tidak absolute,”tegasnya mengurai sejumlah dalil yang membolehkan kepemimpinan perempuan.
Di beberapa daerah kata UAS, pemimpin perempuan sangat detail, lebih teliti, cekatan, dan lebih semangat.
“Semoga ibu Sulianti Murad, menjadi pemimpin yang adil dan Amanah, Banggai Luwuk menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,”tutur UAS diaminkan jamaah yang hadir.
Untuk diketahui, UAS menutup serangkaian safari dakwahnya di hari ke dua, Juma’at (23/8/2024), dengan mengunjungi kembali Masjid Al Murad, setelah sebelumnya mengisi Ceramah Agama di pelataran Masjid Agung An-Nur Luwuk.
Sebelum tausiah, UAS melaksanakan shalat shubuh berjamaah di Masjid Al Murad, bukit keles, dilanjutkan sambutan pemilik Yayasan Al Murad.
Dalam penyampaiannya, Pemilik Yayasan Al Murad, Hj.Sulianti Murad mengucapkan selamat datang kepada sang Da’i Kondang di Kota Luwuk.
“Insya Allah kehadiran Ustad Abdul Somad (UAS) menjadi cahaya penerang Kabupaten Banggai. Terimakasih pak Ahmad Ali yang telah memfasilitasi kedatangan UAS di Kabupaten Banggai,”ujarnya.
Diakhir sambutannya, putri Almarhum H.Murad Husain itu berpesan kepada jamaah dan masyarakat pada umumnya, untuk senantiasa menjaga persaudaraan meskipun berbeda pilihan, dalam kontestasi Pilkada yang dihelat November 2024, mendatang.
“Sebagai penutup, mari kita jaga silaturahmi diantara kita, kita boleh berbeda pendapat tapi tetap menjadi sahabat, kita boleh berbeda suara tapi kita tetap saudara,”pungkasnya diapresiasi jamaah yang hadir. (*)