Photo: Diskusi Suara Muda
Utustoria.com, Banggai – Soal polemik agraria kini terus menjadi catatan anak muda di Banggai. Dalam diskusi ruang publik ke 10, kalangan anak muda turut memaparkan problem agraria yang terjadi khususnya di Kabupaten Baanggai.
“Diskusi Suara Muda ini merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh anak muda yang kritis, resah serta gundah terhadap kebijakan-kebijakan publik yang tidak memihak kepada kepentingan masyarakat dan masa depan anak muda” Tutur Ma’ruf selaku Co founder Suaramuda Sulawesi, Rabu malam, 7 Agustus 2024.
Ma’ruf manambahkan, Diskusi anak muda ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebijakan agraria yang ada dan mengevalusi efektivitas-nya serta memahami lebih dalam permasalahan dan upaya penyelesaiannya.
Dalam diskusi itu, Supriadi Lawani selaku pembicara menjelaskan bahwa sengketa agraria di Banggai saat ini tidak terlepas dari kepemilikan individu atas tanah yang melebihi 20 Hektare tanpa HGU.
“Ini kemudian konflik ruang yang harus diselesaiakn anak muda dan tidak hanya bicara kasusistik tapi bisa mendorong indsutrialisasi desa berbasis agraria untuk menjawab kemiskinan dan penganguran di desa khususnya” Ujar Budi sapaan akrabnya.
Disisi lain, Ade Putra Ode Amane selaku akademisi juga menuturkan bahwa otokritik kaum muda adalah tidak turut memikirkan kasus agraria.
“Seharusnya pemuda dan mahasiswa melakukan gerakan sosial semacam pesta yang harus di meriahkan” Pungkas Ade Putra yang juga ketua Pustaka Banggai.
Disela-sela kegiatan, Alfi Hadi, Ketua BEM Fisip Untika mengatakan, Kabupaten Banggai sendiri saat ini terkempung oleh investasi tambang maupun perkebunan sawit. Akibatnya petani mulai tersisi dari tanah sendiri.
“Sehingga saat ini Suara Muda menjadi wadah pikiran alternatif anak muda terkait masalah sosial kemasyarakatan. seperti dampak dari pembangunan strategis nasional, eksploitasi tambang, kerusakan lingkungan dan lain-lain yang itu semua memberikan kerugian di masa yang akan datang” Ungkap Alfi.
Diketahui, diskusi Suara Muda Sulawesi di Kedai Dg. Mangge ini mengusung tema Ragam polemik agraria dan urgensi kebijakan publik berkeadilan. Turut hadir puluhan anak muda dan mahasiswa dari berbagai organisasi. (go)