Photo: Rapat Kordinasi Tim Terpadu Kinerja Ekspor Perikanan Sulawesi Tengah
Utustoria.com, Palu. Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi perikanan yang sangat besar dan prospektif untuk dikembangkan.
Bahkan, Sulawesi Tengah adalah satu-satunya provinsi yang dikelilingi oleh wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yaitu WPP 713 selat makassar, WPP 714 teluk tolo, WPP 715 teluk tomini, WPP 716 laut sulawesi serta WPP perairan darat pulau sulawesi yaitu WPP PD 421.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah melalui Wakil Gubernur, H. Rusli Dg. Palabbi, SH MH ketika membuka secara resmi rapat koordinasi tim terpadu kinerja ekspor perikanan Sulawesi Tengah bertempat di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis 18 Juni 2020.
Pelaksanaan rakor tim terpadu dalam situasi pandemi covid-19, tetap mengacu protokol kesehatan. Para peserta menggunakan masker serta menjaga jarak dari satu peserta dengan peserta lainnya.
Sebagai gambaran tentang besarnya potensi perikanan daerah lanjut Wakil Gubernur, dapat dilihat dari hasil produksi perikanan tangkap sebesar 196,519,3 ton dan perikanan budidaya 964,509,4 ton pada tahun 2019.
Lebih lanjut Wakil Gubernur menyampaikan, untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan Sulawesi Tengah perlu suatu perencanaan program yang matang dan aksi konkrit guna meningkatkan pendapatan asli daerah, kesempatan bekerja, lapangan berusaha, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
Wakil Gubernur dalam kesempatan tersebut menyambut baik dan mengapresiasi rakor tim terpadu akselerasi kinerja eksport perikanan Sulawesi Tengah sebagai upaya strategis untuk mengidentifikasi akar masalah dan memberi solusi yang tepat, khususnya dalam mencetuskan rencana aksi daerah, program prioritas dan tindak lanjut hasil kunjungan kerja menteri kelautan dan perikanan beberapa waktu lalu di Sulteng.
Hal ini termasuk peresmian eksport perdana komoditi yellowfin tuna asal Sulteng yang langsung diterbangkan dari bandara Mutiara Sis Aljufri ke Negara Jepang.
Ada empat point yang ditegaskan oleh Wakil Gubernur dalam rakor tersebut, yakni ;
- pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas hasil tangkapan budidaya maupun pengolahan.
- pelaku usaha perikanan agar memanfaatkan pintu eksport Sulawesi Tengah secara maksimal baik lewat udara maupun laut.
- instansi/lembaga yang terkait agar membantu pelaku usaha dalam peningkatan volume dan frekuensi eksport perikanan Sulawesi Tengah ke mancanegara
- Pelaku usaha jasa pengangkutan baik itu maskapai penerbangan, perusahaan kapal pengangkut, ekspedisi dan kargo agar turut membantu eksport perikanan dengan memastikan besaran harga jasa yang ditawarkan sudah sesuai ketentuan yang berlaku. (Red)