
Photo: Kepala Desa Petak, Syamsu Labukang
Utustoria.com, Banggai – Pemberhentian Kepala Desa Petak kecamatan Nuhon ternyata mendapatkan perhatian publik Banggai. Supriadi Lawani salasatu pemerhati politik mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Syamsu Labukang kepala desa Petak sangat sarat dengan kepentingan politik dan merupakan tindakan yang dapat diistilahkan semacam “teror politik”.
Teror politik melalui pemberhentian pejabat adalah untuk menggunakan pemecatan atau pemberhentian dari jabatan sebagai alat untuk menekan, mengintimidasi, atau mengontrol pejabat publik.
“Saya kira ini dapat saya istilahkan dalam tanda kutip sebagai”teror politik” karena dapat mengintimidasi pejabat khususnya kepala desa yang lain di kabupaten Banggai agar patuh kepada pejabat yang lebih tinggi ” demikian ucap aktivis yang akrab di sapa Budi ini.
Menurut Budi pesan yang ingin disampaikan oleh oknum pejabat tertentu adalah bahwa pemecatan yang dilakukan secara publik dapat menciptakan ketakutan di kalangan kepala desa yang lain dan menjadi khawatir akan kehilangan jabatan atau karier mereka jika tidak sejalan dengan pemimpin.
“Iya, pesan yang ingin mereka sampaikan adalah agar kepala desa – kepala desa yang lain jangan coba – coba dalam tanda kutip “melawan” jika ingin karirnya tetap langgeng” ucap Budi.
Selanjutnya mantan penyelenggara pemilu ini mengatakan bahwa tindakan pemberhentian ini juga adalah upaya untuk mengontrol birokrasi dalam hal ini kepala desa secara efektif untuk kepentingan politik tertentu.
“Jadi saya kira ini juga adalah upaya untuk mengontrol birokrasi khususnya kepala desa agar dapat patuh dan bekerja demi kepentingan elit politik tertentu” tutupnya. (Red)