Photo: Bantuan Donasi Hj. Sulianti Murad di Palestina
Utustoria.com, Banggai – Hj. Sulianti Murad atas nama manajemen PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) menyerahkan bantuan donasi untuk warga Jalur Gaza, Palestina. Perang yang tak berkesudahan sejak perang ‘Badai Al Aqsha’ meledak 7 Oktober 2023, memaksa warga di tanah kelahiran para Nabi itu kesulitan mencukupi kebutuhan konsumsi dan kebutuhan lainnya.
Donasi yang disalurkan kepada warga Jalur Gaza itu didistribusikan oleh lembaga kemanusiaan non profit bernama Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP). Lembaga ini berkedudukan di Jakarta, dipimpin DR. Ahed Abo Al Atta yang merupakan warga asli Jalur Gaza.
Laporan distribusi donasi itu diunggah di laman resmi YPSP, baik di instagram maupun platform lainnya, seperti Matapalestina (akun instagram resmi YPSP). “Alhamdulillah, donasi telah dibagikan dalam bentuk paket sembako (sembila bahan pokok) dan dibagikan kepada masyarakat Gaza di tenda-tenda pengungsian,” ungkap Muhammad Annas, aktivis YPSP kepada media ini, Kamis (12/9/2024) pagi ini.
Donasi yang telah didistribusikan disajikan dalam bentuk video dan foto dokumentasi sebagai bukti bahwa donasi tersebut telah tersalurkan dengan baik.
YPSP tak menyebutkan nominal donasi yang diserahkan Sulianti Murad. Sulianti yang saat ini berikhtiar menjadi calon Bupati Banggai itu menegaskan tak perlu dipublis, dikhawatirkan dianggap sebagai pencitraan.
Demikian halnya dengan prosesi penyerahan donasi, Sulianti Murad tak ingin diberitakan. Hanya saja, YPSP berkewajiban menyajikan informasi tersebut sebagai pertanggungjawaban atas donasi yang telah dipercayakan kepada YPSP.
“Yang menyerahkan itu Ibu Sulianti sendiri pada tanggal 9 September 2024. Beliau (Sulianti Murad) meminta agar jumlahnya tidak disebutkan, jangan sampai dianggap pencitraan. Niatan kami menyampaikan informasi ini hanya sebagai pertanggungjawaban kami kepada publik,” tutur Annas.
Bukan hanya dalam bentuk sembako, YPSP mendistribusikan donasi itu dalam bentuk makanan siap saji yang langsung dinikmati warga Jalur Gaza di tenda-tenda pengungsian. “Kalau makanan siap saji itu diolah oleh dapur umum di Distrik Syujaiyah, Gaza,” kata Annas. (Red)