Beli 40 Unit Mobil Mewah, Papua Nugini Menyesal - Utustoria Beli 40 Unit Mobil Mewah, Papua Nugini Menyesal - Utustoria

Beli 40 Unit Mobil Mewah, Papua Nugini Menyesal

1300
Spread the love

Photo: Maserati Quattroporte

Utustoria.com, Jakarta. Pemerintah Papua Nugini mengakui salah besar membeli 40 unit mobil mewah Maserati Quattroporte saat menggelar KTT APEC 2018. Dilaporkan Post Courier pada Jumat (1/10/2021), Menteri Keuangan Papua Nugini John Pundari mengatakan, armada Maserati itu akan dijual dengan harga 400.000 kina (Rp 1,6 miliar).

Harga itu turun 100.000 kina (Rp 400 juta), karena masing-masing unit dibeli dengan harga 500.000 kina (Rp 2 miliar) atas perintah mantan perdana menteri Peter O’Neill, dengan menghabiskan total dana 20 juta kina (Rp 81,3 miliar).

Baca Juga: Bingung Mau Jualan Apa? Ini 10 Ide Jualan, Dijamin Cuan!

“Kalau kami melihat ke depan, Maserati tidak akan dibeli sejak awal. Kami membuat kesalahan yang mengerikan. Jika Anda tidak memiliki diler Maserati di PNG (Papua Nugini), tidak ada alasan untuk membeli Maserati,” katanya Dilansir dari Kompas.com.

Mobil-mobil Maserati yang dibeli melalui diler di Sri Lanka itu diterbangkan dengan jet jumbo sewaan, sehingga memicu kontroversi besar selama berminggu-minggu menjelang KTT APEC 2018. Puluhan kendaraan mewah tersebut dibeli untuk ditumpangi para pemimpin dunia yang menghadiri KTT APEC 2018, tetapi karena diliputi kontroversi, beberapa yang hadir seperti Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menolak menaikinya.

Baca Juga: Berapa Banyak Warga Kita Yang Terlibat Pinjol? Ini Jawabannya!

Untuk meredam kemarahan publik, Menteri APEC saat itu, Justin Tkatchenko, berjanji kepada Papua Nugini bahwa mobil-mobil Maserati tersebut akan “dijual seperti kue hangat”. Akan tetapi, tiga tahun kemudian hanya dua yang terjual. “Pembelian itu menunjukkan kurangnya pandangan ke depan dan mengecewakan, jelas menyia-nyiakan dana publik, di negara berkembang, di mana barang-barang publik dasar, dari akses jalan hingga layanan kesehatan, secara luas tidak tersedia atau sangat di bawah standar,” kata Paul Barker, direktur eksekutif untuk Institut Urusan Nasional PNG.

Barker adalah kritikus vokal pembelian Maserati, dan ragu pemerintah akan menemukan pasar untuk mobil-mobil tersebut setelah APEC berakhir. Ia mengatakan, Maserati tidak cocok untuk kondisi jalan lokal Papua Nugini, dan tidak ada bengkel resmi di dalam negeri untuk melakukan servis. Pada 2019, James Marape, yang kala itu menjabat menteri keuangan dan sekarang adalah Perdana Menteri Papua Nugini, mengajak pers lokal ke gudang Port Moresby. Di gudang penyimpanan Maserati itu, ia memperlihatkan tidak ada mobil yang hilang atau dicuri dan masih dalam kondisi prima

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Salah Beli, Papua Nugini Jual 40 Maserati dengan Diskon Rp 400 Juta”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/10/02/124346370/salah-beli-papua-nugini-jual-40-maserati-dengan-diskon-rp-400-juta.
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara