Photo: Pelatihan Manajemen Kelompok KTH Pesona Mangrove Pandan Wangi, TuK Indonesia
Utustoria.com, Banggai. Bertempat di Desa Pandan wangi, Toili Barat, Kabupaten Banggai, Transformasi untuk Keadilan Indonesia (TuK Indonesia) menggelar pelatihan manajemen kelompok kepada sejumlah warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Pesona Mangrove. (30/10)
Pelatihan yang diikuti oleh 17 peserta dari anggota kelompok KTH Pesona Mangrove ini dihadiri oleh aparat pemerintahan Desa Pandan Wangi, BPD dan perwakilan TuK Indonesia, Mangrove Specialist, Zulkipli Salingkat.
Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 Wita hingga 14.00 Wita. Keseluruhan peserta mengikut setiap pemaparan dan sesi yang ada dalam agenda pelatihan dengan sangat antusias. Pasalnya ini kali pertama pelatihan manajemen kelompok diadakan dalam organisasi yang mereka bentuk sejak 2021. Kelompok ini juga sedang melakukan permohonan pengelolaan hutan kemasyarakatan melalui KPH Toili Baturube ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam sambutannya Direktur TUK Indonesia yang diwakili oleh Zulkipli Salingkat menyampaikan pentingnya pengelolaan mangrove bagi ekosistem pertumbuh kembang biakan ikan dan juga perubahan iklim, apalagi sebagian besar masyarakat desa pandan wangi berprofesi sebagai nelayan. Olehnya perlu kesadaran dari warga untuk mengelola mangrove dengan baik.
Dengan Pelatihan ini diharapkan nantinya KTH Pesona Mangrove yang ada di pandan wangi dapat mandiri dan berkelanjutan, tidak hanya mengharapkan bantuan untuk menghidupkan kelompok. Hal itu diungkap oleh wayan Gunawan selaku ketua KTH Pesona Mangrove Pandan Wangi.
“Harapan kami, dengan adanya pelatihan seperti ini, KTH Pesona Mangrove dapat bekerja secara mandiri dan berkelanjutan dalam pengelolaan mangrove yang ada di Desa kami.” Tandas Wayan.
Sebelumnya TuK Indonesia juga telah melakukan pelatihan yang sama terhadap kelompok binaan Srikandi Hijau yang ada di Desa Tohiti Sari. Sejauh ini TuK Indonesia fokus pada 5 Desa yang termasuk dalam kawasan Mangrove, yaitu Tohitisari, Pandan Wangi, Dongin, Kamiwangi dan Rata.
Zulkipli Salingkat juga manyampaikan bahwa secara berkelanjutan pelatihan manajemen akan terus dilakukan sebagai upaya pelestarian hutan mangrove untuk kehidupan masyarakat.
“Kami akan terus berupaya menjaga dan melestarikan mangrove untuk kehidupan warga. Ada banyak potensi yang bisa dikelola sebagai penghidupan. Itu sebabnya kami tidak bosan – bosan mengkampanyekan mangrove untuk kehidupan manusia.” Ujar pria yang akrab disapa Bang Zul ini, usai kegiatan berlangsung. (Red)