Cuek Persoalan Rakyat, Banggai Bergerak Lapor fraksi PDI-P Banggai ke Megawati - Utustoria Cuek Persoalan Rakyat, Banggai Bergerak Lapor fraksi PDI-P Banggai ke Megawati - Utustoria

Cuek Persoalan Rakyat, Banggai Bergerak Lapor fraksi PDI-P Banggai ke Megawati

688
Spread the love

Photo: Saldi, Banggai Bergerak

Utustoria.com, Banggai – Banggai Bergerak ternyata serius dalam mendesak dilakukan penyelidikan (angket) terkait persoalan harga LPG 3 kg Subsidi yang mahal.

Setelah tidak mendapatkan respon atas surat yang dilayangkan beberapa waktu lalu kepada sejumlah fraksi yang ada di DPRD kabupaten Banggai terkait penggunaan hak angket kini Banggai Bergerak kembali melayangkan surat namun bukan ke fraksi tapi ke Dewan Pimpinan Pusat Partai.

Saldi salasatu pentolan Banggai Bergerak pada Kamis ( 6/6/2024) kepada awak media mengatakan bahwa langkah yang mereka ambil ini adalah upaya untuk melaporkan kepada pengurus pusat partai bahwa ada kader mereka yang terkesan tidak peduli kepada persoalan rakyat.

“Ini upaya kami untuk menyampaikan kepada pimpinan pusat di partai mereka bahwa kader mereka di Banggai ini seperti tidak memiliki empati kepada persoalan nyata rakyat” ujarnya.

Lebih serius Saldi mengatakan kekecewaannya kepada fraksi PDI-Perjuangan kabupaten Banggai ini disebabkan karena selama ini mereka beranggapan bahwa PDI-Perjuangan adalah partainya wong cilik namun ternyata di Banggai tidak mencerminkan hal semacam itu dan terkesan hanya sloganitik saja.

” iya yang bikin kami kecewa adalah fraksi PDI-Perjuangan, ini partai mengaku partai wong cilik tapi ada persoalan rakyat kecil mereka tidak melakukan apa-apa, padahal mereka sangat bisa karena saat ini mereka memiliki 10 kursi” ungkap Saldi.

Diakhir keterangannya Saldi mengatakan bahwa secara khusus mereka telah menyurati DPP PDI-Perjuangan untuk mengklarifikasi keseriusan dalam memperjuangkan hak – hak konstitusional wong cilik.

” kami telah menyurati Ibu Megawati Soekarnoputri terkait ini, kami hanya mau mengklarifikasi apa benar PDI-Perjuangan ini partai wong cilik dalam perbuatan atau hanya wong cilik di bibir” tutup Saldi. (Red)