Tempuh Jalur Musyawarah, 3 Kader Posyandu Jaya Kencana Kembali di Pekerjakan - Utustoria Tempuh Jalur Musyawarah, 3 Kader Posyandu Jaya Kencana Kembali di Pekerjakan - Utustoria

Tempuh Jalur Musyawarah, 3 Kader Posyandu Jaya Kencana Kembali di Pekerjakan

1995
Spread the love

Photo: Ilustrasi

Utustoria.com, Banggai – Setelah sempat menjadi pro kontra, peristiwa dipaksa berhentinya 3 Kader Posyandu Desa Jaya Kencana pada tanggal 5 Maret kemarin, Kepala Desa Jaya Kencana, H. Manippi akhirnya kembali mengundang ketiga kader tersebut untuk melakukan Musyawarah.

Dalam Musyawarah tersebut, Kepala Desa Jaya Kencana mengakui bahwa yang terjadi sebenarnya hanya perselisihan paham biasa. Dirinya juga meminta agar ketiga kader yang telah dibuatkan surat pengunduran diri tersebut agar dapat kembali bekerja seperti biasanya.

“Ini sebenarnya hanya salah paham, yang terjadi kemarin itu hanya reaksi spontan karena adanya juga tekanan yang luar biasa, kalau bisa ayo mulai sekarang kita kembali bekerja lagi seperti biasanya, dan surat pengunduran diri itu saya kembalikan.” Ungkap H. Manippi selaku Kepala Desa. (06/04)

Sementara itu, ketiga kader Posyandu yang Masing-masing adalah Andi Farida, Ely Yuliantika, dan Erpin Uda’a juga mengakui bahwa mereka membutuhkan pekerjaan tersebut, olehnya itu mereka tetap ingin dipekerjakan sebagai kader Posyandu, tetapi dengan catatan mereka tidak lagi ingin mengerjakan hal – hal diluar dari tugas dan fungsi mereka sebagai kader Posyandu.

“Kami butuh pekerjaan ini, jika kami masih di izinkan kembali untuk bekerja sebagai kader Posyandu, kami ingin kedepan tidak ada lagi pekerjaan – pekerjaan diluar tugas dan fungsi kami sebagai kader posyandu.” Ungkap Erpin Uda’a dalam Musyawarah tersebut.

Musyawarah yang turut disaksikan oleh beberapa tokoh Masyarakat tersebut berakhir dengan saling memaafkan antar pihak yang dianggap berselisih, dan diharapkan dengan musyawarah tersebut dapat menjadi pelajaran bagi seluruh warga dan aparat Desa di Jaya Kencana.

Arip Fianto, sebagai salah satu warga yang juga hadir dalam Musyawarah tersebut, menyampaikan agar perbedaan pilihan politik jangan sampai mengorbankan siapapun dan menjadi alasan pemecahnya kerukunan di Desa, apalagi dalam hal ini berkaitan dengan kepentingan Individu tertentu yang ada diluar Desa. (Red)