Photo: Aksi Protes Pekerja Di Kantor Camat Batui (Sugianto Adjadar)
"Kemarin banyak pekerja non skill yang di datangkan dari luar" Ujar Sidik.
Utustoria.com, Banggai – Konflik buruh di Kecamatan Batui tak kunjung reda. Salah satunya pada proyek pembangunan PLTMG di Desa Nonong.
Ratusan eks pekerja PLTMG dan pencari kerja terus memprotes atas perekrutan tenaga kerja pembangunan lanjutan pada proyek strategis nasional itu.
Padahal pembangunan PLTMG tersebut di resmikan oleh Joko Widodo langsung secara seremonial saat meresmikan tiga pembangkit listrik baru di Sidrap, Sulawesi Selatan tahun 2018.
Bahwa konflik buruh dan owner maupun kontraktor pembangunan proyek PLTMG telah terjadi sejak 2019.
Madeknya pembangunan proyek tersebut saat pekerjaan di bawah kontraktor PT. Dalle Energy. Kemudian di tahun 2020 di ambil alih oleh PT. Barata Indonesia dan PT. Siprama Cakrawala.
Akan tetapi, di tahun 2021 proyek PLTMG kembali terhenti disebabkan keterlambatan upah buruh. Puncaknya di bulan Desember, DPRD mengeluarkan rekomendasi bagi pihak PT. PLN dan PT. Barata Indonesia untuk segera menyelesaikan upah buruh.
Tak hanya upah kerja, pihak buruh juga meminta untuk menyelesaikan kompensasi dan pesangon pekerja. Namun hingga saat ini belum juga di selesaikan.
Sidik Umar salah satu eks pekerja mengatakan bahwa saat ini proyek PLTMG telah mulai bekerja padahal persoalan kini terus mencuat. “Proyek PLTMG kini sudah di kerjakan oleh PT. PLN Enjiniring selaku kontraktor dan PLN selaku owner” Ungkapnya. Rabu, 17 Mei 2023.
Selain itu, PT. PLN juga melakukan perekrutan tenaga kerja hanya beberapa warga lokal dan lebih banyak pekerja luar
“Kemarin banyak pekerja non skill yang di datangkan dari luar” Ujar Sidik.
Pekerja mengingatkan, jika pihak perusahaan dalam waktu seminggu tidak melakukan perekrutan terhadap tenaga kerja, mereka akan melakukan aksi demo besar – besaran dan sidak ke lokasi proyek PLTMG. (Red)