Photo: Ilustrasi
Merangkak Dalam Sunyi (Abdy Gunawan) Merangkak dalam sunyi yang tak berujung Mata hanya menatap setitik cahaya yang samar-samar Satu-satu jemari menyentuh setiap jengkal tubuh yang bergerak tapi entah dimana dan untuk apa Apakah meraih asa agar merdeka? Atau lari dari tangan-tangan penjajah? Hidup dalam bayang sumpah dan janji para pemimpin meneror perut-perut kosong yang dipaksa kenyang Menyiksa tuhan-tuhan lain, agar patuh pada tuhan si tuan Warna-warni mimpi manusia-manusia yang merangkak itu Tetap saja hampa jika bersimpuh dalam gelap Tanpa mentari yang dilarang menyinari Ada baik berjalan dan kehilangan arah Daripada diatur akan merangkak kemana Padahal kawan-kawan disapa sang surya lebih dahulu Tapi kasih para raja tidak sampai ke timur Sampaikan salam perpisahan kepada Jakarta Hormat mereka bukan lagi milik merah putih Luwuk, 8 Agustus 2022