Merpati dan Sepucuk Surat - Utustoria Merpati dan Sepucuk Surat - Utustoria

Merpati dan Sepucuk Surat

471
Spread the love

Photo: Ilustrasi

Merpati dan Sepucuk Surat
Cipta: Abdy Gunawan 

Sepucuk surat dengan pita hitam
Di kaki merpati kurus yang kelam matanya
Apa yang telah ia jumpa?
Dari balik awan tempatnya memanjat doa 

Sukar bagi ia mencari ranting
Bersandar pada dedaunan hijau menunggu sang anak lahir
Hanya lubang-lubang gelap yang menganga menghadap langit
Dan tawa dari mulut manusia-manusia serakah 

Ia tidak bisa lagi menjamah semut dibalik pasir
Atau anak rusa yang merintih memanggil induk
Mereka telah menuju alam kekal
Tanpa minyak mentah yang amis dan lumpur-lumpur yang membunuh padi 

Merpati itu tak bisa berdiam di sana
Ada pesan surgawi yang jadi tugasnya
Dimana lagi tempat kaki kecil itu hinggap
Selain pada bahu seorang anak yang menangis di atap rumah
Menatap sang bunda hanyut ditelan banjir 

Pesan si merpatipun dibacanya
Lewat surat yang basah akibat tangis bocah yang kini piatu 

Isak berganti senyuman
Malah tersirat tawa kecil di bibir pucat itu 

"Aku ingin membuat lubang yang lebih banyak," sesederhana itu, manusia menjawab murka Tuhan. 

Luwuk, 29 Juli 2022