Photo: Antrian SPBU (Istimewa)
Penulis: Elfana Primastya
Utustoria.com – Dalam beberapa hari ini, sebagian besar media massa dan sosial kita dipenuhi oleh berita mengenai resesi ekonomi. Fenomena resesi yang melanda berbagai negara di dunia merupakan hasil dari krisis selama 3 tahun terakhir sejak Covid-19 melanda, ditambah lagi perang berkepanjangan antara Ukraina dengan Rusia yang hingga kini belum usai.
Rantai pasokan produk yang terganggu dan melambatnya roda perekonomian berefek domino pada berbagai sektor turunannya. Dalam situasi resesi ini sebagian besar negara yang kebijakan ekonominya bergantung pada hutang menjadi yang paling parah merasakan dampaknya.
Salah satu negara yang saat ini menjadi perbincangan hangat adalah Sri Lanka. Menyadur dari Suara.com, negara ini bangkrut karena banyaknya subsidi yang diberikan kepada rakyat, sehingga pada akhirnya meningkatkan ketergantungan dan hutang negara. Selain itu impor beras dan komoditas lain tidak sebanding dengan pendapatan negara.
Jika kita menilik pada fenomena kebangkrutan Sri Lanka, Indonesia yang saat ini menurut Sri Mulyani Indrawati dalam acara UI International Conference on G20 yang dikutip dari Bisnis, bahwa “ Jika dibandingkan dengan banyak negara di dunia, ini (rasio hutang Indonesia) masih dalam taraf yang relatif aman”. Meskipun demikian, saat ini menurut Presiden Jokowi dalam rakernas PDIP, menyinggung mengenai ssubsidi BBM dan LPG sangat besar hingga mencapai 502T, bahkan bisa untuk membangun ibu kota baru.
Disadur dari CNBC Indonesia. Dari sinilah pemerintah berupaya membuat kebijakan baru, namun dalam wacananya saja cukup menjadi perbincangan khalayak luas. Diantaranya adalah kebijakan membeli pertalite wajib menggunakan aplikasi My Pertamina. Kenaikan tarif listrik di atas 3500 VA. Hingga kebijakan NIK KTP menjadi NPWP. Meskipun menuai kritikan tajam kebijakan tersebut sebetulnya adalah langkah tepat jika dalam penerapannya berjalan adil dan tidak mengarah pada korupsi yang akhirnya merusak kepercayaan masyarakat luas.
Di samping kebijakan tersebut menjadi gunjingan kita, sebaiknya sebagai warga negara yang baik, kebijakan dan program pemerintah yang ada perlu diawasi, dijalankan bersama, serta saling menjaga kepercayaan bersama guna mencapai tujuan yang lebih baik kedepannya.
Sumber Referensi:
https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/news/2022/06/23/102223/penyebab-sri-lanka-bangkrut-dari-subsidi-besar-hingga-hutang-triliyunan
https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/news/20220511142005-4-338165/jokowi-cemaskan-resesi-indonesia-bakal-kena/amp