Cerita Tragis 9 WNI Terjebak Di Ukraina Selama Peperangan - Utustoria Cerita Tragis 9 WNI Terjebak Di Ukraina Selama Peperangan - Utustoria

Cerita Tragis 9 WNI Terjebak Di Ukraina Selama Peperangan

1105
Spread the love
PMI asal Sumut disambut haru oleh keluarga setelah terjebak di Ukraina (Foto : doc. viva.co.id)

Utustoria.com, Perjuangan 9 Pekerja Imigran Indonesia (PMI) asal Sumatera Utara demi menyelamatkan diri dari zona berperangan di Ukraina.

Kesembilan PMI terjebak selama peperangan antara Rusia dengan Ukraina.

9 WNI itu berada di Kota Chernihiv, Ukraina itu adalah enam warga Binjai dan tiga warga Langkat. Mereka adalah Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Syahfitra Sandiyoga, Muhamad Aris Wahyudi, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.

Salah seorang PMI tersebut, Iskandar mengatakan dirinya bersama 8 rekan lainnya bekerja di pabrik plastik di Ukraina. Mereka berlindung selama 22 hari di banker demi menyelamatkan diri gempuran tentara Rusia.

“Selama 22 hari kami bersembunyi dari gempuran peperangan dan memang kalau dipaksakan untuk evakuasi itu tidak memungkinkan,” kata Iskandar, Rabu (23/3/2022).

Iskandar mengatakan selalu berkomunikasi dengan keluarga, Duta Besar di Ukraina dan Pemerintah Indonesia. Mereka sempat membuat video meminta tolong dievakuasi dari Kota Chernihiv di Ukraina, tempat mereka bersembunyi. dan Video mereka viral di tanah air.

“22 hari kami tertahan di Ukraina, sambil menunggu proses evakuasi. Karena dari Chernihiv ke Kiev selalu perang. Jadi, kami terkendala di situ tidak bisa lewat,” jelas Iskandar.

Dia mengatakan kondisi Kota Chernihiv sudah porak poranda akibat invasi Rusia di Ukraina. Ia bercerita listrik padam dan pasokan air sudah tidak ada.

“Listrik, air dan yang lain hancur karena rudal. Selama 22 hari kami bersembunyi selalu terdengar suara rudal itu. Nggak ada berhenti suara. Namun, kami tetap mengabari keadaan kami kepada pihak KBRI,” ujarnya.

Iskandar dan rekan-rekannya menerima informasi pihak KBRI setempat mau melakukan evakuasi mereka. Pada Minggu 20 Maret 2022, proses evakuasi dilakukan dari Kota tersebut, ke Polandia.