Photo : Supardi Pemuda Desa Sinorang
Utustoria.com, Banggai. Karang Taruna yang merupakan organisasi sosial kemasyarakatan di wilayah desa/kelurahan yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan kaum muda tentunya diharapkan dapat menjadi sarana inovatif di desa itu sendiri.
Berbeda dengan yang di alami oleh Supardi, sebagai pemuda Desa Sinorang dirinya menyayangkan sikap ketua Karang Taruna Desa Sinorang yang menurutnya tidak mampu memimpin kalangan muda yang tergabung dalam organisasi tersebut.
“tidak ada program yang merata di lakukan oleh ketua, apa lagi desa sinorang ini sangat luas kami merasa seperti bukan bagian dari pemuda.” Keluhnya.
Supardi menambahkan bahwa perlu untuk segera dilakukan perombakan struktur untuk masa depan organisasi yang lebih baik di Desa mereka.
“harus ada perombakan struktur karang taruna karna kami sudah resah dengan kondisi ketua karang taruna yang lebih dominan mementingkan kelompok-kelompok tertentu.” tambah Supardi.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Hasrul sebagai pemuda Desa Sinorang sekaligus dirinya ikut melibatkan diri sebagai koordinator gerakan untuk mendesak mundurnya ketua karang taruna, menurutnya ketua Karang Taruna yang sedang menjabat kali ini tidak ada perencanaan program dan juga evaluasi.
“sejauh ini kami sudah mencoba berkoordinasi dengan pemerintah Desa namun disinyalir ada upaya menolak perombakan struktur karang taruna, hal ini di buktikan dengan pernyataan pemerintah Desa tidak membuka ruang untuk melakukan mediasi. Tapi kami akan berupaya harus ada rapat internal untuk perombakan di struktur karang taruna.” Ungkap Hasrul. (26/9)
Sejauh ini ketua karang taruna, Parto, masih enggan buka suara terkait persoalan yang ada, setelah dihubungi melalui telepon ia juga masih enggan berkomentar.
Sementara itu Marwan T. Parman selaku Kepala Desa (Kades) Sinorang ikut memberikan keterangan mengenai informasi yang beredar terkait Karang Taruna Desa Sinorang, dirinya sejauh ini belum melakukan mediasi terhadap kedua pihak pemuda yang berdinamika, ia mengakui bahwa ia masih dilema dan ada kekhawatiran apabila situasi pemuda desa makin memanas.
“saya bukanya tidak mau memediasi antara ketua karang taruna dengan pemuda takutnya akan terjadi benturan antara kedua belah pihak, Biar mereka mau ganti tapi kalau saya tidak mau mereka bisa apa” Tutur Kades.
Sebagai Kades dirinya juga memberi penjelasan, bahwa diganti atau tidaknya jabatan ketua Karang Taruna merupakan bagian dari tanggung jawab dan wewenangnya. Tutup Kades. (Mad)