Photo: Aksi Kemanusiaan Aliansi Mahasiswa Pemuda Indonesia Toili Raya
Utustoria.com, Banggai. Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Toili Raya dalam upaya meringankan beban Dewa Ayu, pengidap kanker payudara yang sampai hari ini masih terbaring di RSUD Luwuk ternyata menjadi polemik.
Aksi penggalangan dana yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat Toili Raya sekitarnya di isukan sebagai gerakan yang mengarah pada korupsi, hal ini bermula dari status dan komentar pemilik akun Facebook bernama Hermansyah. Dalam status Facebook yang di unggah pada tanggal 18 Juni 2020 Pukul, 16.21 WITA tersebut ditulis “adoh ini sumbangan yg torang ada kasih d unit dua..buat ibu ayu dewi korban kangker payu dara…blum sampai jg sampai saat ini sama korban..bagai mana ini orang yg minta sumbangaan.”
Tidak tanggung-tanggung status tersebut langsung dibanjiri komentar oleh netizen. Kubu Pro dan kontra berseliweran di kolom komentar dengan masing-masing argumentasi. Namun, sangat disayangkan pemilik status dengan nama akun Hermansyah kembali berkomentar dengan nada yang terkesan menuduh bahwa aksi yang telah dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda tersebut akan mengarah pada tindakan korupsi. “Jangan2 nanti so banyak yg ta kumpul baru qm orang mo korupsi lg separuh.” Tulisnya.
Merasa tersinggung dan disesatkan atas komentar tersebut, Perwakilan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Toili Raya berupaya menempuh Jalur Hukum.
Menurut pengakuan Rahmat Syarifudin selaku Kordinator Lapangan dalam aksi kemanusiaan tersebut, bahwa akun atas nama Hermansyah telah dilaporkan di Polsek Toili, tetapi dari pihak kepolisian belum mengambil tindakan tegas terkait laporan mereka.“Kami sudah melapor tetapi pihak Polsek Toili masih belum bertindak apa-apa” Ungkap Rahmat saat ditanya awak media.
Awak media sudah mencoba untuk konfirmasi pada Kapolsek Toili terkait adanya laporan tersebut melalui seluler, namun sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban dari pihak kepolisian Sektor Toili.
Keluarga Besar Mahasiswa Pemuda Indonesia Toili Raya (KBMPITR) merespon polemik tersebut. Merasa tersinggung atas adanya politisasi gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa hingga berujung pada praduga tuduhan korupsi, merekapun membuat surat terbuka dengan tagar #TegakkanKeadilan, #TolakInformasiHoaks, #TolakPolitikKotor.
“Kami berharap gerakan kemanusiaan ini tidak dipolitisasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan memiliki kepentingan politik di daerah kami.” Tulis KBMPITR dalam surat terbuka yang diposting akun facebook mereka.
I Made Santika salah satu Anggota KBMPITR juga menambahkan bahwa sampai saat ini dirinya merasa terancam oleh komentar Akun Hermansyah yang berupaya untuk mencari dirinya.
“Saya sudah berusaha untuk mengklarifikasi tuduhan akun tersebut, yang mengatakan bahwa ada indikasi korupsi di gerakan kemanusiaan yang dilakukan teman-teman melalui kolom komentar di statusnya, tapi saya justru dibilang bodoh dan bahkan ia memerintahkan rekannya untuk mencari sy” pungkas Santika. (Jie)