Jokowi Resmikan Pabrik Baterai, Pemilik Saham Nikel Terancam Kaya! - Utustoria Jokowi Resmikan Pabrik Baterai, Pemilik Saham Nikel Terancam Kaya! - Utustoria

Jokowi Resmikan Pabrik Baterai, Pemilik Saham Nikel Terancam Kaya!

593
Spread the love

Photo: Presiden RI, Joko widodo (Ilustrasi)

Utustoria.com, Jakarta. Rencana pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia dinilai dapat memberikan sentimen positif terhadap harga saham emiten nikel di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebab, nikel adalah komponen utama untuk pembuatan baterai kendaraan listrik (electronic battery/EV).

Kepala Riset PT Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy mengatakan, meski saham nikel memiliki prospek yang cerah karena sentimen ini, namun ia menyarankan untuk tidak asal memilih emiten nikel untuk dibeli sahamnya.

Menurutnya, ada dua saham emiten nikel yang bisa menjadi pilihan tepat. Keduanya adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Namun yang paling layak dikoleksi adalah ANTM karena memiliki produk tambang mineral lain selain nikel (termasuk tambang emas). Dengan demikian, nantinya jika terjadi penurunan harga saham nikel, ada produk lainnya yang bisa tetap menopang kinerja emiten tersebut.

“Kami lebih suka ANTM, karena diversifikasi selain nikel, ada emas dan bauksit. Bauksit nanti di hilirisasi jadi alumina. Nikel masih jadi sumber utama ANTM, dan alumina nanti bisa menyamai kontribusi dari nikel dan emas juga punya rencana ekspansi jauh ke perusahaan,” ujarnya dalam InvesTime, Selasa (14/9/2021).

Begitu juga dengan INCO, dia menilai saham ini juga layak untuk diburu bagi investor karena punya prospek ke depan. Apalagi jika kepastian pembangunan proyek baterai kendaraan listrik sudah ditetapkan.

“INCO juga bagus juga, tapi kita melihat INCO masih ke nikel aja, belum punya bauksit dan emas dan kalau sesuatu terjadi ke nikel, harga jatuh tidak aman. Beda dengan antam punya jualan lain,” kata dia.

Selain kedua emiten ini, ia juga melihat satu lagi yang patut diperhatikan adalah PT Harum Energy (HRUM). Sebab, saat ini HRUM sudah mulai melakukan ekspansi ke smelter nikel dari sebelumnya hanya tambang batu bara.

“Margin besar dari nikel kan smelternya, makanya pemerintah menyuruh membangun smelter dari pada ekspor bahan mentah. Jadi ini (HRUM) bisa dilihat untuk long term,” jelasnya.

Pada Rabu kemarin (15/9), Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara milik Indonesia Battery Corporation atau IBC dan Konsorsium LG asal Korea Selatan.

Pabrik ini berlokasi di Kabupaten Karawang Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,73 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

IBC adalah konsorsium empat BUMN yakni MIND ID, Antam, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, groundbreaking Pabrik industri Baterai Kendaraan Listrik PT HKML Baterai Indonesia saya nyatakan dimulai,” kata Jokowi, Rabu (15/9/2021).

Jokowi sendiri didampingi oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“2022 Mei paling lambat, insya Allah sudah produksi. Sudah paten pak. Jadi Insya Allah sudah produksi kita,” kata Bahlil dalam kesempatan tersebut.

Data BEI mencatat, saham Antam ditutup naik 0,81% di Rp 2.490/saham pada perdagangan Rabu (15/9), dengan kenaikan sepekan 7,33% dan sebulan naik 4%. Sementara saham INCO ditutup turun 1,29% di Rp 4.960/saham, dengan koreksi 0,20% sepekan dan turun 2,27% sebulan terakhir. (Tas)

CNBC Indonesia: https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/investment/20210914141710-21-276151/jokowi-resmikan-pabrik-baterai-nih-saham-nikel-potensi-cuan/amp