Jelang Debat Putaran Kedua, Ibu Anti; Berbicara Seadanya, Berbuat Sebaik - Baiknya! - Utustoria Jelang Debat Putaran Kedua, Ibu Anti; Berbicara Seadanya, Berbuat Sebaik - Baiknya! - Utustoria

Jelang Debat Putaran Kedua, Ibu Anti; Berbicara Seadanya, Berbuat Sebaik – Baiknya!

949
Spread the love

Photo: Hj. Sulianti Murad – H. Zainal Abidin Alihamu (HATIMU)

Utustoria.com, Banggai. Jelang dilaksanakannya debat kandidat putaran kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banggai pada tanggal 22 November, Pukul 15.30 besok sore, tentunya masing – masing paslon telah mempersiapkan penampilan terbaiknya.

Hj. Sulianti Murad – H. Zainal Abidin Alihamu selalu saja dapat mencuri perhatian publik, pada debat pertama lalu sebagian masyarakat menilai bahwa apa yang ditampilkan oleh paslon yang bertagline HATIMU ini adalah sebenar-benarnya wujud kesederhanaan.

Tampil dengan dialeg babasal yang sangat dominan dan gestur yang cenderung humoris membuat pesan yang disampaikan akan lebih mudah di pahami oleh masyarakat Banggai. Hal tersebut disampaikan oleh Salah satu putra daerah Banggai, Andra Tanaiyo, Alumnus Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo, saat ditemui di salah satu kedai Kopi di Toili. (21/11)

“Jika diperhatikan dengan seksama, apa yang disampaikan oleh paslon HATIMU akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat Banggai, dialeg lokalitasnya lebih dominan, kemudian mimik dan gesturnya cenderung santai bahkan humoris. Yang terpenting dalam komunikasi publik itu adalah pesan yang kita bawa bisa sampai dan diterima dengan baik oleh pendengar” Ungkapnya.

Ditempat berbeda, saat ditanya melalui sambungan telepon tentang kesiapannya mengikuti debat putaran kedua, Ibu Anti menyampaikan bahwa dirinya bersama pak Ustadz sebagai wakilnya akan tetap menampilkan yang terbaik tanpa harus berlebihan ataupun serba kekurangan.

Baginya, Debat Kandidat tidak semata – mata menjadi indikator perubahan daerah, debat hanyalah salah satu instrumen untuk menyampaikan Visi dan Misi pasangan calon, sebab yang menentukan adalah kerja dan kinerja paslon.

“Debat bukanlah tolak ukur kemampuan pemimpin membawa perubahan, sebab banyak yang pandai bicara tapi tak pandai berbuat. Untuk itu, kami dari paslon HATIMU berusaha sebisa mungkin bicara seadanya namun berbuat sebaik – baiknya!”

Dirinya juga menambahkan bahwa sebaiknya masyarakat bisa lebih jelih dan cerdas untuk melihat harapan dan kenyataan, jangan sampai masyarakat hanya akan terjebak pada harapan harapan.

“Kami berharap masyarakat tidak terjebak pada mainan retorika Kandidat, mungkin saja kami tidak begitu fasih berbahasa ilmiah, tapi apa yang kami sampaikan adalah apa yang kami lihat, dengar dan rasakan di masyarakat. Kita pasti pernah mendengar ada pepatah yang mengungkapkan, maksud hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai. Semoga itu bisa jadi renungan.” Ungkap Hj. Sulianti Murad, mengakhiri. (Red)